Sunday, April 8, 2012

Pengembangan Organisasi

A. Pengembangan Organisasi
Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21, oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol.Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu mendukung daur hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan secara berkelanjutan terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh karena itu pemilihan model struktur organisasi sangat menentukan.

Dalam pemilihan, walaupun suatu model struktur dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang telah dipahami, menyangkut hal-hal yang terkait dengan 1) pembagian tugas ; 2) pendelegasian wewenang ; 3) disiplin ; 4) kesatuan perintah ; 5) Kesatuan arah ; 6) Rentangan pengawasan ; 7) Koordinasi ; 8) Jenjang organisasi ; 9) Sentralisasi ; 10) Inisiatif ; 11) Budaya.


B. karakteristik pembangunan
Berikut ini merupakan paradigma, di mana aktivitas pembangunan didasarkan pada tiga karakterstik, yaitu integral, universal, dan partisipasi total.

* Integral. Bahwa program pembangunan di satu sektor tidak bisa dipisahkan dengan pembagunan di sektor lain. (1) Pembangunan ekonomi misalnya, tidak terlepas dari pembangunan SDM yang berkualitas, (2) pembangunan politik yang adil dan jujur serta bersih dari penyimpangan, (3) pembangunan hukum yang berkeadilan, (4) pembangunan iptek yang bertumpu pada kekuatan sendiri, dan 5) pembangunan sosial budaya yang berakhlak. Paradigma ini, misalnya, akan meniadakan ketimpangan di mana pembangunan ekonomi fisik yang dominan (atau mercusuaris) menelantarkan pembangunan SDM, iptek mandiri, dan sosial budaya.

* Universal. Bahwa aset-aset pembangunan itu mestilah dipergunakan untuk kepentingan lintas generasi, lintas teritorial, dan bahkan lintas kehidupan (dunia akhirat). Lintas generasi berarti harus berkelanjutan (sustainable). Jangan sampai pembangunan hari ini menyebabkan terpuruknya generasi-generasi berikutnya. Mungkin pembangunan kita telah mengabaikan hal ini, di mana pembangunan-pembangunan fisik yang gegap gempita di masa lalu membuat generasi sekarang menderita lantaran pembiayaannya melalui utang. Lintas teritorial, bahwa pembangunan di suatu tempat tidak menyebabkan tempat lain terlantar atau bahkan terkena dampak negatifnya. Dalam paradigma ini, terdapat pula visi pemerataan pembangunan dan ‘ke-ramahlingkungan-an’. Lintas kehidupan, menginspirasikan pelaku-pelaku pembangunan supaya berbuat sambil membangun pula akhirat yang lebih baik. Aktivitas mereka, dalam hal ini juga merupakan ekspresi relijiusitas mereka.

* Partisipasi total. Bahwa pembangunan ini harus dilakukan oleh seluruh aktor pembangunan (pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat) sesuai perannya. Untuk itu diperlukan pemberdayaan masyarakat agar mereka setara sebagai mitra pemerintah dalam merumuskan kepentingan bersama. Tentu kesetaraan ini tidak hanya dari segi kedudukannya tetapi juga kualitasnya, sehingga diperlukan pendidikan politik.


C. Diagnosis masalah
yaitu mengidentifikasi masalah sebelum merencanakandan melakukan tindakan penelitian sehingga menghasilkan gagasan untuk melakukan perbaikan-perbaikan


sumber :
www.scribd.com › School Work › Study Guides, Notes, & Quizzes

No comments:

Post a Comment